Minggu, 27 Juli 2008

Definisi Dan Contoh Business Process Reengineering

Business Process Reengineering (BPR) merupakan teknik manajemen perubahan melalui pendekatan revolusioner yang menggejala secara internasional sejak awal tahun 1990-an. Dalam mengimplementasikan paradigma dalam BPR, perusahaan dituntut untuk memulai segalanya dari nol, dalam arti kata proses analisa dimulai dengan meninjau kembali visi dan misi perusahaan yang bersangkutan (starting from scratch). Tujuan dari dilaksanakannya BPR adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara dramatis dan signifikan.

Berbeda dengan teknik-teknik manajemen perubahan yang dikenal sebelumnya, yang mejadi fokus utama dalam BPR adalah improvisasi pada level proses di dalam perusahaan (Hammer, 1993). Langkah utama yang dilakukan oleh para konsultan BPR adalah menganalisa proses-proses yang terjadi di dalam perusahaan untuk selanjutnya dipelajari lebih lanjut. Output dari proyek BPR adalah usulan atau perancangan proses-proses kerja (business process) baru yang lebih baik dari sebelumnya. Prinsip “better-cheaper-faster” menjadi pedoman utama dalam aktivitas penciptaan proses-proses baru tersebut.

'''Business process reengineering (BPR)''' is a [[management]] approach aiming at improvements by means of elevating [[Business efficiencyefficiency]] and effectiveness of the [[business processprocesses]] that exist within and across organizations. The key to BPR is for organizations to look at their business processes from a "clean slate" perspective and determine how they can best construct these processes to improve how they conduct business.



BPR mempengaruhi jasa informasi ( IS). IS telah menciptakan 3 teknik untuk menerapkan BPR pada CBIS, yang dikenal dengan 3-R yaitu :

Rekayasa Mundur adalah Proses menganalisis suatu sistem untuk mengidentifikasi elemen-elemennya antar hubungannya, serta untuk menciptakan dokumentasi dalam tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekarang.
Restrukturisasi adalah Transformasi suatu sistem menjadi bentuk lain tanpa mengubah fungsionalitasnya.
Rekayasa ulang adalah analisis yg bersifat menyeluruh & lengkap dari proses bisnis dan sistem informasi guna mencapai peningkatan kinerja secara dramatis.
rekayasa ulang merupakan proses revolusioner yg berupaya melonggarkan praktek-praktek tradisional yg terlalu kaku,seperti misalnya uraian tugas yg terlalu rinci.

contoh : setelah city bank selsai melakukan rekayasa ulang sistem analisis kreditnya laba meningkat lebih dari 750% dlm dua tahun dan karyawan memiliki banyak waktu untuk menganalisis dan melakukan akuisisi bisnis baru.


2 komentar:

Wahyu mengatakan...

Saya tertarik dengan tulisan Anda.
Mohon ijin untuk saya copy sebagi tugas kuliah change management

trims
Wahyu hadikristanto

Paper Underground mengatakan...

Nice article...
Just for share, brgkali bisa sedikit menambah bahan bacaan mengenai business reengineering
Klik --> Business Proceess Reengineering Hallmark Card